After Read : Critical Eleven - Ika Natassa

Mau cerita sedikit nih tentang novel yang barusan aja selesai kubaca.
Critical Eleven-nya Ika Natassa.

Cerita tentang Anya dan Ale yang ketemu di pesawat dan akhirnya menjalin kasih yang begitu so sweet sampai akhirnya mereka ketemu konflik yang dibikin ribet banget sama si penulis hahahaha.. Kirain ceritanya bakal ada kesesuaian yang banyak tentang pesawat atau travelling atau konfliknya nyangkut-nyangkut bandara. Tapi ternyata nggak. hihihihi cerita tentang pesawat hanya ada di awal-awal cerita aja. Sudah itu nggak sama sekali kecuali ketika si tokoh diceritain lagi dibandara nunggu pesawat. 

Gimana perasaannya setelah baca novel itu ?
Jawabannya 50:50
Iya. Fifty fifty.

Kenapa ?
Karena sejujurnya menurutku novelnya overrated. Huhuuhuhu tapi tetap keren karena itu Ika Natassa yang nulis hehehe..

Inti masalahnya simple. Nggak rumit. Yang rumit itu, gayanya Ika Natassa nyoba ngegambarin gimana perasaan si tokoh utama yang menurutku terlalu panjang dan berulang-ulang.
Diawal baca bukunya aku sukaaaaaaaaaaa banget. Penasaran  untuk terus buka halaman selanjutnya. Tapi setelah chapter 9, aku mulai hmmmm hmmmm mulai banyak yang aku skip ceritanya. Karena terlalu panjang dan nggak ringkas. Aku jadi agak males baca.
Sesuai dengan yang Ika Natassa bilang kalau dia sempat stuck di Chapter 9 selama sebulan. Tapi kemudian dia akhirnya lanjut lagi. Dan aku ngerasa memang ceritanya bagus sampai di chapter itu. Selanjutnya sampaaaai ke akhir cerita terkesan dipaksakan sama penulisnya. Muter-muter dan banyak menyelipkan cerita-cerita yang kurang ada hubungannya sama cerita inti L

Tapi diluar yang itu, semuanya bagus. Aku bisa ikutan ngebayangin ini dan itu.
Yang aku suka dari Ika Natassa adalah gimana dia mengatur dialog para tokohnya menjadi lebih natural seperti ngobrol setiap hari. Selain itu adalah Ika Natassa kurang lebih seperti Dee yang detail kalo ngejelasin setting cerita. Jadi kita bisa ikutan ngebayanginnya dengan mudah.

Fifty fifty kan jadinya. Ada hal yang aku kecewain ada juga hal yang aku suka dari novel ini.

Aku sudah baca beberapa buku Ika Natassa dan semuanya aku suka :D Kayaknya disemua novelnya, Ika Natassa selalu mengambil karakter tokoh perempuan yang mandiri, independent, punya karir bagus, keuangan lancar cantik, high class, dan digilai abis-abisan sama si tokoh cowok. Karakter yang laki-laki pun gitu juga. Mendekati sempurna kedua-keduanya. Keara dan Harris di Antologi Rasa, Beno dan Lexy di Divortiare. Andrea dan Adjie di A Very Yuppy Wedding sampai yang terakhir ini tokoh Anya dan Ale.
Kayaknya itu zona nyamannya Ika Natassa ya hehehehe
Aku jadi penasaran gimana di suatu hari dia membuat novel yang karakter tokohnya berbeda banget-banget dari yang sering ia tulis.

Selain itu, ada banyak quotes lucu nan bikin galau di bukunya ini. Rasanya pengen tak stabilo-in itu kalimat-kalimat yang menyentuh kalbu. Tapi ndak jadi karena sayang sama buku novelnya nanti kotor. Kalau buku pelajaran nggak apa-apa deh di stabilo hahahaha


Comments

Popular Posts