A Letter From Me To You, Kasa :")
Dear Kasa J
Apa kabar kalian?
Sud Fera? Sud Wid? Obel? Cik? Sae? Penot? Aku kangen.
Kangen kangen kangen kangen.
Bisakah kita meluangkan waktu sebentar untuk bertemu?
Kembali bercerita, tertawa dan berpelukan. Aku kangen pelukan hangat kalian.
Aku kangen tawa kita.
Disini, walaupun aku disemarang sama cindol samo
kipink, tetap aja ada yang hilang.
Kasa, aku kangen.
Pernahkah kalian merasakan seperti ini :
Berada dikamar sendirian. Sepi.
Atau merasa seperti ini :
Ketika ada masalah, tidak ada teman bercerita, tidak
ada teman yang datang menepuk-nepuk bahumu dan mengajakmu tertawa dan berkata “sudahlah,
lupain aja”
Atau seperti ini :
Ketika malam tiba, merasa sendirian ketika makan
malam, merasa sendirian ketika belajar, merasa sendirian ketika hendak tidur.
Aku pernah merasakan itu semua. Sering malah.
Kasa, aku bener-bener kangen.
Tidak bisakah kita saling bercerita lagi. Tidur
bersama. Pernah bersama kalian selama tiga tahun benar-benar membuatku
menemukan sebuah keluarga baru.
Kasa, aku kesepian tau!
Sekarang, kita sudah punya kesibukan sendiri-sendiri.
Aku menyadarinya kok. Sudah semakin sulit untuk saling menghubungi. Padahal
sebelum berpisah kita berjanji untuk terus berkomunikasi.
Hey kasa, kalian ingat kamar kita di PKG itu? Sebuah ruang dibawah kipas
angin. Tempat kita bobo-boboan dan bercerita banyak sekali.
Kasa, kalian ingat meja belajar kita? Aku ingat
urutannya. Meja belajar Cik, Meja belajar cindol, Meja belajar Obel, Meja
belajar Sud Ferot yang didekat jendela. Meja belajar sud wid yang rapi, meja
belajar Sae, meja penot, dan mejaku yang diujung.
Aku ingat, Kasa. Aku masih ingat :’)
Kasa, apa kalian ingat istilah “tutup gerbang”? :D
Ingatkah snack malam yang selalu kita habiskan?
Ingatkah dengan gelas yang dulu dibanting Penot?
Ingat dengan alarm dari jam Sud Ferot atau alarm
Resa?
Ingat momen malam minggu dimana kita saling pinjem2an
baju biar kece diruang makan?
Ingat makan sama2?
Ingat kita bangun pagi buat lari pagi?
Ingat kita ngantri mandi?
Ingat tikar pink sud Ferot?
Ingat pojok setrikaan?
Kasa, aku masih ingat semua.
Aku masih ingat ketika kita bercanda. Aku masih ingat
gaya Sud Fera bobok. Aku masih ingat muka serius Obel kalau belajar. Aku masih
ingat muka Cik kalo lagi sedih. Aku masih ingat wajah Sae kalo lagi ngasih
nasihat. Aku masih ingat wajah Penot kalo lagi bĂȘte. Aku ingat wajah Sud Wid yang
kalo bobok kayak orang senyum. Aku masih ingat bentuk Cindol kali bobok
dilantai (masih sering ia lakukan di sini Kasa).
Kasa, aku masih belum menemukan pengganti kalian. Itu
membuktikan kalian memang tidak tergantikan.
Kasa, kenapa rumah kita berjauhan. Kalo aku libur aku
Cuma bisa bertemu obel, cindol, kipink dan sud wiwid sesekali.
Kasa, aku berharap kalian disini. Menemaniku belajar.
Kalian tahu kan aku malas belajar. Kalian tahu kan aku paling lemot.
Kasa, kapan kita bisa bertemu?
Mungkin suasananya akan beda karena kita sudah tidak
di TT lagi. Tapi mungkin ada waktu kita bisa ke TT lagi. Melihat Kamar Satu,
melihat kopel 19, kopel 15 lagi. Mengelilingi TT lagi di minggu pagi. Berlari
sama-sama lagi. Ya Tuhan aku kangen kasa.
Kasa, sekarang umurku 20 tahun. Sudah tidak remaja
lagi. Sudah 3 tahun berpisah dari kalian. Tapi aku masih berharap kita bisa
melakukan hal-hal kecil yang biasa kita lakukan seperti dulu.
Aku janji akan membawa lauk lagi. Mau apa? Rendang? Gulai
nangka? Sambel Pete? Kita makan sama-sama lagi ya Kasa. Aku kangen. Aku kangen
saat-saat kita berkumpul bersama. Tertawa. Bernyanyi bersama.
Kasa, aku berterima kasih kepada Tuhan telah
mempertemukanku dengan kalian di TT. Sungguh ini anugrah. Kalian sungguh tak
tergantikan.
Kasa, aku nangis ini. Gimana? :’(
Aku kangen kalian sampai menangis seperti ini. Kalian
tahu aku paling cengeng. Obel juga cengeng. Kasa, aku berharap tidak cepat tua,
sehingga daya ingatku tidak menurun. Aku takut melupakan kenangan berharga ini.
Kasa, aku selalu berdoa untuk kebaikan kita semua.
Aku selalu berdoa suatu saat kita bisa kumpul lagi. Mendatangi Titian Teras
sama-sama dan membuktikan semua mimpi yang dulu pernah kita ceritakan itu
terbukti atau tidak. Kasa, semoga kalian merasakan apa yang aku rasakan ini ya.
Aku paling sensitive sih. Jadinya paling sering bikin beginian.
Pokoknya kalian harus tau kalau aku sayang kalian! :”)
Comments
Post a Comment