Temanggung #1

#Hari pertama liburan di Temanggung.

Saya beneran nggak ada kerjaan di hari pertama liburan ini. Ditambah saya nggak puasa. Jadilah hari ini seperti tidak ada hikmahnya. Awalnya saya bingung mau nulis apa di hari pertama ini, karena saya memang nggak ngapa2in, tidak jalan2 dan tidak ada kejadian "wah". Namun, beranjak sore, saya jadi ingin curhat tentang sesuatu.
Bermula ketika saya membuka twitter dan membaca twit adik kelas saya @kiyaza, yang berbunyi "bubar 12 dan bubar @xvgeneration serempak", twit itu secara tidak sengaja mengingatkan saya bahwa hari ini ada buka bersama angkatan 13 (angkatan saya di SMA) Dan jadilah sore tadi saya sibuk dengan twitter. Berbagi cerita dengan teman2 dan adik kelas saya di SMA dulu.
Yang ingin saya ceritakan adalah bahwa beberapa minggu yang lalu, saya sempat kecewa dengan keputusan Ibu saya untuk berlebaran di Temanggung. Bukannya saya tidak suka Temanggung, tapi mengingat buka bareng teman seangkatan ini, membuat mudik tahun ini saya jalani dengan setengah hati.
Setahun yang lalu, bubang bareng itu dilakukan di rumah saya. Senang sekali rasanya bisa berkumpul dengan teman satu angkatan. Satu angkatan lho ya, bukan satu kelas atau satu geng. SATU ANGKATAN. Seperti reuni besar bukan? Bahkan saya ingat, ada teman dari kabupaten lain rela menempuh perjalanan berjam jam lamanya hanya untuk berbuka puasa dan berkumpul demgan teman seangkatannya ini.
Inilah salah satu dari sekian banyak hal yang saya syukuri karena saya bersekolah di sekolah asrama. Di Titian Teras. Di SMA itu, saya memiliki 160 orang saudara baru yang telah menghabiskan hampir selama 24 jam selama 3 tahun secara bersama sama. Kebayangkan kekeluargaannya seerat apa ? Meski dulu kami pernah musuhan, saingan dan sebagainya, toh ketika lulus kami menjadikan itu semua sebagai lelucon dan kenangan paling mengesankan.
Kami memang tidak se gaul anak SMA lainnya yang tidak berasrama dan tinggal di pinggiran kota, tapi rasa kekeluargaan dan persaudaraan yang kami punya saya yakini lebih dari siapapun. Cobalah tanya kepada mereka yang pernah bersekolah di asrama, pasti semuanya merasakan apa yang saya ceritakan ini.
Itulah sebabnya saya agak kecewa begitu tahu saya tidak bisa berkumpul bersama teman teman terbaik saya itu. Tapi, seperti yang saya pahami, kecewa itu pasti cuma sebentar. Kecewa saya terobati dengan kecanggihan teknologi saat ini yang memungkinkan saya ber sms, menelepon, dan berbagi cerita lewat facebook dan twitter. Jadi, walaupun saya di Temanggung, tapi saya tetap bisa merasakan keriuhan buka bersama di Jambi sana :)

"Mereka telah membentuk kepribadian saya dan mengambil sebagian ruang di hati saya. Sehingga saya bisa memastikan bahwa saya tidak akan bisa melupakan mereka" Pita untuk angk.13

Comments

Popular Posts