Rindu
"moodbooster"
—
Malam semakin menua. Sudah lama tak berdialog denganmu sejak terakhir kita bertemu. Jarak menghalau rupanya. Masih saja perihal jarak. Tak apa aku sanggup menahan rindu yang kerap membumbung di langit kamar.
Kamu tahu? Hujan sedang turun dengan deras di luar. Rasanya hawa sendu mendadak menerjang. Tapi tenang, aku ingat beberapa petuahmu perihal sendu yang tak melulu harus dituruti.
Begini, malam ini aku rindu caramu tertawa dan berusaha membuatku tertawa. Aku rindu caramu menyematkan senyum pada bibirku yang tertekuk semenjak kacaunya pikiran yang tak pernah tentu. Aku rindu ketika kamu meracau dan membangkitkan gelak tawa. Aku rindu ketika kamu akhirnya berhasil mengubah sendu menjadi bahagia yang tak ada habisnya.
Sungguh, malam ini aku rindu akan temu kita waktu itu. Bisa kunjungi aku malam ini juga? Katamu jika rindu hanya tinggal mengunjungi dan segalanya luruh. Andai saja itu semudah ketika kamu berucap. Malam ini, lagi-lagi ada sesak yang menyeruak dan aku mengaku sudah mulai membutuhkanmu untuk meredakannya.
Percayakah kamu bahwa aku mulai terjatuh padamu ketika aku mulai merapuh untuk bertahan padanya? Mustahil nampaknya memang.
Tapi, terima kasih, setidaknya kamu berhasil membuatku merona dengan beberapa kenangan baru yang tercipta.
Tapi, terima kasih, setidaknya kamu berhasil membuatku merona dengan beberapa kenangan baru yang tercipta.
reblogged (hujanmimpi.tumblr.com)
Comments
Post a Comment